So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
(...saat kau merasa seperti kehilangan harapan, lihatlah ke dalam dirimu, dan temukan bahwa dirimu kuat...)
*taken from song: Hero
DUUH..., ANGGOTA DEWAN KITA!
Anggota Dewan (1)
Ketika melawat ke AS, salah seorang anggota dewan kita ditanya petugas, “Citizen, Sir?” Dengan penuh keyakinan, anggota dewan kita menjawab ” No. This is Rolex,” ujarnya seraya menunjukkan arloji di tangan kirinya. (*/iqbal wp)
Anggota Dewan (2)
Mendapat kesempatan “studi banding” ke beberapa negara Eropa, anggota dewan kita tampak antusias. Termasuk saat hendak naik ke pesawat. Tanpa disadari, dia naik dari pintu belakang. “Maaf, Pak. Untuk eksekutif, silakan lewat pintu depan sana,” kata seorang pramugari dengan ramah setelah melihat tiket anggota dewan itu. Setengah sombong, anggota dewan tadi menyahut, “ Oh, saya bukan eksekutif, tapi seorang legislatif. Jadi, mungkin Anda keliru orang,” sahutnya sambil nekat ngeloyor masuk dengan muka masam. (*/iqbal wp)
Maksiat-Taubat-Maksiat-Taubat…
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW dari apa yang telah dikabarkan oleh Allah SWT, beliau bersabda: "Dahulu, ada seorang yang telah berbuat dosa. Setelah itu, ia berdoa dan bermunajat: Ya Allah, ampunilah dosaku! Kemudian Allah SWT berfirman: Sesungguhnya hamba-Ku mengaku telah berbuat dosa, dan ia mengetahui bahwasanya ia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa atau memberi siksa karena dosa. Kemudian orang tersebut berbuat dosa lagi dan ia berdoa: Ya Allah, ampuni dosaku! Maka Allah berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa, dan ia mengetahui bahwasanya ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa hamba-Nya karena dosa….”
Al Hafizh Ibnu Rajab al Hambali mengatakan Ibnu Abi ad Dunya dengan sanadnya dari Ali berkata,”Sebaik-baik kalian adalah setiap yang terkena fitnah yang bertaubat—yaitu setiap kali dirinya terkena fitnah dunia lalu bertaubat—ditanyakan kepadanya: Jika dia mengulanginya lagi? Dia menjawab: Hendaklah dia meminta ampunan kepada Allah dan bertaubat. Dia ditanya lagi,’Jika orang itu mengulangi lagi?’ Dia menjawab: Hendaklah dia meminta ampunan kepada Allah dan bertaubat.’ Dia ditanya lagi,’Jika orang itu mengulangi lagi?’ dia menjawab,’hendaklah dia meminta ampunan kepada Allah dan bertaubat.’ Dia ditanya”Sampai kapan?’ Dia menjawab,”Hingga setan kelelahan.” (*)
Tulisan berikutnya mana? Saya tunggu-tunggu....
Diskusi beberapa hari lalu membuat mata saya terbelalak ketika mas Iqbal mengungapkan pengalamannya menjadi pambiwara dengan basa Jawa ketika event pernikahan dengan versi syar'i (walimatul 'urusy). terus gendhingnya tidak ada tapi diganti nasyid. Lha, saat pambiwara hambuka berarti iringannya nasyid, apa gathuk? Yang heran, mengapa mereka yang punya hajat dengan cara seperti itu, kok jarang ya yang mau memakai nuansa Jawa (minimal pengantar bahasa jawa, baik dari MC maupun yang pada tanggap wara), kenapa mesti bahasa Indonesia? (kok tidak bahasa Arab sekalian, hahaha...)
Idealnya memang demikian. Namun dengan menyerahkan kepada pihak Wedding Organization bagi kalangan tertentu terasa lebih praktis. (Wielda, Solo)